Senin, 20 Juni 2016

Untuk Kamu Yang Disana..

Hai, apa kabar?
Sudah lama rasanya kita tidak berjumpa.
Tak saling bercakap.
Tak saling menyapa.
Bahkan saling bertukar kabar pun sudah asing rasanya untuk kita.
Kau sering datang tiba- tiba. Tepat disaat aku sedang putus asa terhadapmu.
Tapi kamu pun bisa saja pergi tiba- tiba, tanpa memberi tahu kapan akan kembali.

Untuk kamu yang disana...

Aku tidak tahu sekarang kamu dimana dan bagaimana.
Tapi satu hal yang aku tahu pasti.
Aku rindu padamu.
Amat sangat rindu.
Seandainya bisa kupeluk dirimu sekarang, ingin rasanya aku memelukmu.
Tapi apa daya, jangankan menjamah mu.
Melihat wajahmu pun, sulit rasanya untuk ku.
Yang dapat aku lakukan setiap kali aku rindu hanyalah berdoa.
Entah sudah berapa sering aku merapalkan namamu dalam setiap doa ku.
Mungkin sampai Tuhan pun bosan mendengarnya.
Tapi sungguh, aku belum bosan sama sekali menyebutmu dalam setiap doaku.




Untuk kamu yang disana...

Kamu tidak pernah memberi kepastian kapan kamu akan kembali.
Dan kamu pun tidak pernah memberi kepastian tentang perasaan mu terhadapku.
Tapi entah mengapa, aku sangat yakin bahwa kamu memiliki rasa yang sama.
Sama seperti apa yang aku rasa terhadapmu.
Dan entah mengapa,
aku juga sangat yakin bahwa penantian ku ini akan membuahkan hasil yang sangat manis nantinya.
Walaupun aku tahu tidak ada yang bisa menjamin akan bagaimana ke depannya.

Untuk kamu yang disana...

Aku harap, Tuhan akan berbaik hati mengabulkan permintaan ku.
Semoga nantinya kita akan dipertemukan pada saat yang tepat.
Dan sampai pada saat itu, semoga Tuhan akan selalu menjagamu,
dan kamu senantiasa selalu dalam lindungan-Nya.
Dan aku harap, semoga penantian ku ini tidak akan sia- sia.
Besar harapanku bahwa kamu hanya untuk ku seorang.
Dan aku pun hanya untukmu seorang.
Karena yang aku mau hanya kamu.
Itu saja.


Salam dari ku, yang tak pernah berhenti mendoakanmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar