Sabtu, 28 Mei 2016

Persahabatan Dan Setiap Kenangan Yang Singgah Didalamnya

Foto adalah media kita untuk mengingat sebuah kenangan, melihat sudah seberapa jauh kita melangkah dari masa lalu dan menjadi tolak ukur dalam fase hidup yang begitu panjang.

Melihat foto itu bagaikan melihat mesin waktu, setiap waktu yang terlewati mempunyai cerita tersendiri, melihat sosok-sosok yang pernah mengisi hari-hari kita, sosok yang selalu membuat kita tersenyum dan tertawa. Sekilas ada kerinduan yang muncul dari hati, membayangkan bagaimana kami pertama kali bertemu, kemudian membayangkan bagaimana kami bisa menjadi dekat, setelah itu membayangkan kenapa kami  menjadi begitu jauh.

Persahabatan pun menemukan akhir dari kisahnya, tidak selamanya yang dekat itu akan tetap dekat bukan? Masa lalu dan masa sekarang tidak akan pernah bisa bersatu, keadaan tidak akan sama lagi untuk aku, kalian dan untuk hari-hari kedepannya. Yap, hidup selalu berubah dan aku harus beradaptasi di fase yang berbeda dalam hidupku.

Hidup itu seperti awan, datang dan pergi,
Kadang gelap, kadang terang,
Kadang terlihat menyepi sendirian, tapi Kadang datang berbondong bondong,
Dan selalu berubah dari satu bentuk ke bentuk lain.

Setiap yang pergi pasti ada yang datang untuk menggantikannya, kemudian memulai kembali perkenalan, menjadi dekat dan saling bercerita tentang kisah hidupnya masing-masing. sesekali timbul pertanyaan sampai kapan kita akan terus bersahabat? 
Dalam hidup, kita menjalani beberapa hubungan dan setiap pertemuan bukanlah suatu kebetulan, mereka mempunyai perannya masing-masing, menggoreskan cerita yang bisa dikenang dalam hidup kita dan yang terpenting adalah memberikan pelajaran yang berharga untuk menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih dewasa dan mandiri.

Detik tidak pernah melangkah mundur, tapi kertas putih selalu ada
Waktu tidak pernah berjalan mundur, dan hari tak pernah teulang
Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab (kutipan AADC)

NB : sebelum sejauh matahari, kita pernah sedekat nadi  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar